Semakin Memanas, Gedung Pemerintahan Dibakar di Berbagai Daerah

banner 468x60

Pada akhir Agustus ini, Indonesia dilanda kerusuhan massal yang meluas ke berbagai kota, termasuk Makassar, Bandung, dan Surabaya. Kerusuhan tersebut dipicu oleh protes terhadap usulan kenaikan gaji serta tunjangan baru bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Selain itu, aksi massa juga didorong oleh ketidakpuasan publik yang mendalam terhadap kesenjangan ekonomi dan kenaikan biaya hidup.

Di Makassar, pada Jumat (29/8) hingga Sabtu (30/8) dini hari, terjadi pembakaran Gedung DPRD Makassar. Para pengunjuk rasa melakukan pembakaran di Jalan Andi Pangerang Pettarani Blok E No. 1–2. Beberapa mobil dan sepeda motor yang terparkir di lokasi tersebut juga ikut terbakar. Saat aksi berlangsung, secara bersamaan digelar rapat pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025. Sekitar pukul 20.30 Wita, rapat paripurna terpaksa dibubarkan setelah massa berhasil masuk ke area gedung. Akibat peristiwa ini, tiga orang meninggal dunia karena terjebak di dalam gedung.

Di Surabaya, Gedung Negara Grahadi dan Gedung DPRD Kota Kediri dibakar massa dalam aksi demonstrasi yang berlangsung pada Sabtu (30/8) malam. Para pengunjuk rasa menuntut pembebasan dan kompensasi bagi seluruh demonstran yang ditangkap pada hari sebelumnya, serta pemecatan dan proses hukum terhadap anggota polisi yang terlibat dalam kematian Affan Kurniawan. Massa juga merusak fasilitas gedung, membakar kendaraan dinas, sehingga aparat terpaksa menggunakan water cannon dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.

Sementara itu, di Bandung pada Jumat (29/8), massa membakar rumah dinas MPR dan pagar Gedung DPRD Jawa Barat. Aksi tersebut bermula dari pelemparan benda-benda, seperti pecahan kaca, batu trotoar, hingga bom molotov ke area parkir gedung dewan. Meskipun aparat berulang kali menembakkan gas air mata, pengunjuk rasa tetap bertahan hingga malam hari.

Kerusuhan ini telah menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka, serta kerusakan pada fasilitas umum dan properti pribadi. Pemerintah menyatakan telah mengambil langkah untuk menangani situasi, termasuk mengerahkan pasukan keamanan dan mengupayakan dialog dengan para pengunjuk rasa. Peristiwa ini berawal dari aksi solidaritas, tetapi berakhir menjadi catatan kelam kerusuhan di sejumlah daerah.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *