Kisah cinta
Kebun Raya Bogor didirikan oleh Gubernur Jenderal Van Der Cappellen pada tahun 1817. Awalnya, tempat ini bernama Islands Plantentuin te Buitenzorg. Taman ini seluas 47 hektare. Dalam sejarahnya Kebun Raya Bogor pembangunannya dirintis oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada masa Inggris, Thomas Stanford Raffles.
Kisah cinta Raffles kepada istrinya tak lepas dari tempat ini. Raffles membuat halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik dengan bergaya Inggris klasik.
Kisah kasih Raffles dan Olivia berakhir tragis tahun 1814, karena Olivia meninggal dunia akibat penyakit malaria di usia 43 tahun. Sebagai tanda cinta, Raffles lalu membangun monumen untuk Olivia yang dinamakan Tugu Lady Raffles.
Bentuk tugu ini lebih mirip gazebo dengan delapan pilar bergaya klasik Eropa. Di tengahnya terdapat tugu berbentuk persegi bertuliskan kata-kata puitis dalam bahasa Inggris:
“Kamu yang selalu berada di hatiku, tak pernah sedikit pun kulupakan walaupun takdir memisahkan kita. Janganlah pernah lupakan aku,”

Politik
Kebun Raya Bogor memiliki sejarah panjang yang terkait erat dengan dinamika politik pada masa penjajahan Belanda. Awalnya, kawasan ini merupakan hutan buatan bernama “samida” yang didirikan pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja) dari Kerajaan Sunda. . Kemudian, saat Belanda menguasai Batavia (Jakarta), Istana Bogor dibangun di atas sebagian wilayah samida. Selanjutnya, Kebun Raya Bogor dikembangkan sebagai proyek penelitian botani dan ekonomi pada masa pemerintahan Hindia Belanda, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh politik seperti Raffles dan Reinwardt, dengan tujuan utama untuk kepentingan kolonial.
Tujuan utama pendirian Kebun Raya Bogor oleh Belanda adalah untuk:
- Mengumpulkan dan meneliti berbagai tanaman tropis dari seluruh Nusantara.
- Mengembangkan tanaman ekonomi seperti kopi, teh, dan kina untuk kepentingan ekonomi kolonial.
- Mendukung industri farmasi dan perkebunan Belanda.
Ilmu Pengetahuan
Prof. Dr. C.G.C. Reindwart adalah seorang peniliti botani dan kimia Belanda berkebangsaan Jerman. Reindwart menjadi pengarah Kebun
Raya pertama. Ia mengumpulkan tanaman dan benih yang ia dapat dari hasil eksplorasinya di wilayah Hindia Belanda. Di masa itu, sekitar 900 jenis tanaman di tanam di Kebun Botani Buitenzorg (Kebun Raya Bogor) menjadi pusat pengembangan pertanian dan hortikultura di Hindia belanda. Hingga tahun 1900, Kebun Raya Bogor menjadi pengiring perkembangan ilmu pengetahuan botani di Hindia Belanda.Beberapa institusi penelitian pun berdiri, seperti Bibliotheca Bogoriensis (Perpustakaan Kebun Raya), Herbarium Bogoriense (Herbarium Bogor), Kebun Raya Cibodas, Laboratorium Treub dan Landbouw Zoologisch Laboratorium (Laboratorium Zoologi), serta Laboratorium Investigasi Pelayaran. (wil)









