Gara-gara “Mulut Sampah”, Sahroni: Rumah Mewah Dijarah, Jabatan Mentereng Dicopot

banner 468x60

Buntut dari respons tidak simpatik Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR, mengenai tuntutan rakyat untuk membubarkan DPR, menuai reaksi keras. Alih-alih menerima kritik, Sahroni justru merespons dengan mengatakan, “Orang yang ingin membubarkan DPR itu tolol.”

Tidak cukup sampai di situ, beredar pula di media sosial pernyataan Ahmad Sahroni bahwa pendemo yang anarkis harus ditindak tegas meskipun masih di bawah umur, karena mereka dianggap “brengsek”. Seolah tidak belajar dari kesalahan, Sahroni kembali menuai kecaman. Pernyataan tersebut memicu respons negatif dari masyarakat dan akhirnya menimbulkan seruan di media sosial untuk menggeruduk rumahnya.

Ternyata, seruan itu bukan omongan belaka. Hal ini benar-benar terjadi ketika sekelompok massa mendatangi rumah Sahroni di Jalan Swasembada, Kebon Bawang, Tanjung Priok, pada Sabtu (30/8/2025) sore. Dikutip dari Antara, ratusan warga datang dan melakukan aksi pelemparan terhadap rumah anggota DPR RI dari Partai NasDem tersebut.

Bukan hanya merusak rumah, warga juga masuk ke dalam dan merusak kendaraan milik Ahmad Sahroni yang terparkir di garasi. Selain itu, massa juga menjarah harta Sahroni. Tersebar video di media sosial yang memperlihatkan massa berebut uang hasil jarahan dari dalam rumah. Informasi yang didapat menyebutkan, massa mulai berkumpul di depan rumah sekitar pukul 15.00 WIB dan terus melakukan pelemparan hingga mendobrak pagar.

Sementara rumahnya menjadi sasaran amukan massa, Sahroni dikabarkan kabur ke Singapura. Fotonya yang diduga berada di Bandara Soekarno-Hatta beredar luas di media sosial. Beredar pula kabar bahwa Sahroni telah dicopot dari jabatannya.

Melansir dari jktnews, pada Jumat (29/8/2025), Fraksi Partai NasDem di DPR RI mengeluarkan keputusan mengejutkan. Melalui surat yang ditandatangani Viktor Bungtilu Laiskodat, Ahmad Sahroni secara resmi dicopot dari posisi Wakil Ketua Komisi III, komisi yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan. Keputusan ini datang di tengah isu internal partai yang santer terdengar, terutama terkait perbedaan pandangan dalam menyikapi gelombang demonstrasi yang meluas di berbagai kota.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *